Jumat, 20 September 2019

Tentang Cinta Yang Salah (Tamat)

Assalamu'allaikum.....

Hari ini diriku balik lagi dengan cerita yang masih bersambung hehehe...
Sudah 2 minggu dari terakhir saya posting cerita sebelumnya, lama juga ternyata ya. Maaf sebelumnya karena terlalu lama posting cerita karena diriku suka lupa kalo mau ngelanjut cerita, padahal mah kerjaan gak banyak banget dirumah.
Oke langsung aja kalo gitu lanjut ke cerita.
Cekidot....

Tentang Cinta Yang Salah (Tamat)

Berbulan-bulan berlalu perasaan Lisa terhadap Putra semakin bertambah besar dan semakin sering pula Lisa mendapatkan pesan ancaman dari Nada kekasih Putra. Tak pernah sekalipun Lisa mempedulikan ancaman tersebut. Bahkan sekarang, banyak orang yang mengenal siapa Lisa selalu bergosip tentang Lisa yang telah menjadi seorang perusak hubungan orang dan lagi-lagi Lisa tak pernah mempedulikannya sama sekali.

Sekarang Lisa menjadi seorang yang pendiam karena sering mendapat ancaman dan selalu mendengar omongan yang tak mengenakan. Bahkan sahabat-sahabat Lisa pun bingung harus berbuat apa agar Lisa bisa seceria dulu.

Hari ini Lisa mendengar kabar tentang Putra yang telah memutuskan hubungannya dengan sang kekasih. Mendengar kabar itu Lisa merasakan panas di hati karena banyak mendengar omongan orang yang membuat telinganya panas.

"Bisa gak sih gue menghilang aja gitu, biar gak denger omongan yang gak ngebakin." gumam Lisa yang tengah duduk di bangku taman kampusnya.

Seminggu Kemudian

20.00 WIB

Putra dengan keberaniannya mengajak Lisa untuk bertemu di taman komplek perumahan Lisa. Tujuannya mengajak Lisa bertemu karena Putra ingin menyatakan perasaannya pada Lisa. Hampir setengah jam Putra menunggu Lisa namun yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Tak lama Lisa pun datang dengan pakaian seadanya dan sendal jepit yang menghiasi kakinya, walaupun begitu menurut Putra Lisa tetap cantik.

"Ada apa?" tanya Lisa tanpa basa basi.
"Eh itu... aku mau ngomong sesuatu." ucap Putra yang agak gugup.
"Langsung ngomong aja kalo gitu Put." ucap Lisa yang terus menatap Putra heran
"Lisa, kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Putra sambil berlutut dengan menyerahkan setangkai bunga mawar dan juga sebuah coklat.
"Kalo kamu juga punya rasa yang sama, kamu ambil bunga ini tapi kalo engga kamu bisa ambil coklat ini." ucap Putra dengan pandangan berharap pada Lisa. 
"Aku gak bisa Put, kamu baru aja putus sama Nada, aku gak bisa terima." jawab Lisa
"Aku cinta sama kamu gak ada yang lain, asal kamu tau aku gak pernah ngerasain perasaan seperti sekarang sama Nada, gak tau kenapa tapi aku gak mau kehilangan kamu dan aku gak ngerasain itu ke Nada, jadi aku harap kamu bisa jawab sesuai dengan hati kamu." jelas Putra
"Oke, bisa gak kamu tutup mata dulu?" tanya Lisa meminta izin Putra untuk menutup matanya. 
"Baiklah." ucap Putra sambil menutup mata. 

Tak lama Lisa dilanda kebingungan, ia bingung harus menjawab apa. Jika boleh jujur Lisa pun juga memiliki perasaan yang sama terhadap Putra tapi ia tidak ingin orang-orang menambahkan julukan untuk dirinya. 

Tak lama Lisa pun mengambil bunga dan coklat secara bersamaan, seketika itu Putra menatap heran ke arah Lisa. 

"Aku terima kamu tapi sayang kan kalo coklat ya gak aku ambil." ucap Lisa dengan cengirannya. 
"Terima kasih." ucap Putra saking senangnya tak sengaja memeluk dan mencium kening Lisa. 

5 tahun kemudian

"Aku udah ngomong sama Mama Papa, bulan depan aku berencana buat nikahin kamu." ucap Putra. 
"Apa gak kecepetan kalo bulan depan?" tanya Lisa. 
"Engga ko, aku gak mau lama-lama ngegantung kamu dengan status pacar, aku takut kamu diambil orang." jawab Putra dengan wajah serius. 
"Kapan ketemu sama Ayah Bunda buat ngomongin?" tanya Lisa lagi. 
"Lusa." jawab Putra.

Setelah 5 tahun bersama Putra dan Lisa memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Selama 5 tahun itu juga hubungan yang dijalan Lisa dan Putra tak selalu berjalan mulus seperti cerita kebanyakan.

~~~

Ya itulah kisahku dengan calon suamiku mungkin sampai sekarang julukan-julukan itu masih melekat di diriku tapi Putra tak pernah sekalipun membiarkanku untuk terus memikirkan ya. 

"Dia bilang yang menjalani hidup ini adalah diriku cukup dengarkan saja apa yang orang katakan untukmu jangan pernah ambil hati, mereka gak akan pernah tau sesakit apa kata yang mereka ucapkan untuk seseorang yang tidak salah."

Tamat

Oke mungkin segitu aja yang bisa aku lanjutin. 

Wasalamu'allaikum..... 

Kamis, 05 September 2019

Tentang Cinta Yang Salah (Bagian 2)


Assalamu'allaikum..... 

Saya balik lagi hehe... 
Setelah beberapa hari tidak update cerita baru, akhirnya diriku merasa bersalah karena tiba-tiba rasa malas melanda tubuh yang lemah ini dan saya tidak bisa melawannya (lebay) hehe... 
Oke langsung lanjut ke cerita aja kalo gitu

Happy reading guys..... 

Tentang Cinta Yang Salah (Bagian 2) 

"Lisa lu kemana aja kemaren?" ucap Putra
"Bukan urusan lu Putra." jawab Lisa
"Jelas urusan gue, karena gue peduli sama lu." ucap Putra
"Terus gue peduli kalo lu peduli sama gue? Jawabannya engga." ucap Lisa

Setelah mendengar jawaban Lisa, Putra akhirnya memilih pergi.

"Lisa." panggil Karin
"Iya." jawab Lisa
"Lu gak punya rasa kan ke Putra?" tanya Karin
"Ya engga lah." ucap Lisa
"Bagus kalo gitu." ucap Karin
~~
Hari-hari berlalu Lisa tetap menjauhi Putra karena tidak ingin menjadi pengganggu dalam hubungan Putra. Sampai suatu hari Putra mendatangi Lisa di rumahnya.

"Permisi." panggil Putra saat sampai di rumah Lisa
"Iya, cari siapa ya?" tanya Mama Lisa saat membuka pintu
"Maaf tante kalo ganggu, Lisa nya ada gak ya tante?" tanya putra
"Oh Lisa ada ko, bentar ya." ucap Mama Lisa dan kemudian memanggil Lisa

Dan tak lama Lisa pun keluar.

"Ngapain?" tanya Lisa
"Cuma mau ngasih ini aja." jawab Putra sambil memberikan sebuah boneka beruang dan sebuket bunga mawar merah ke Lisa
"Gue pulang ya. Dah" ucap Putra lagi

Lisa terdiam di tempatnya, tak lama ia langsung lari ke dalam rumah dan masuk ke kamarnya.

"Kenapa si, gue udah mati-matian nahan hati gue biar gak jatuh, kenapa lu malah buat gue jatuh." kesal Lisa sambil menahan air yang menggenang di pelupuk matanya
"Terus sekarang gue harus apa kalo udah jatuh kaya gini." ucap Lisa

Akhirnya jatuh juga airmata Lisa karena merasa gagal menahan perasaan yang sekarang hadir di hatinya.

~~

Setelah seminggu kedatangan Putra ke rumahnya, banyak hal yang harus Lisa lalui mulai dari berbagai macam perkataan tidak baik dari orang-orang sampai teror yang ia terima dari kekasih Putra.

"Lisa, lu kenapa deh? Cerita sama kita kenapa." ucap Tasya
"Tau nih, tiba-tiba denger kabar gak baik tentang lu, ada apa sih? Cerita dong." ucap Karin menimpali
"Putra ngasih bunga sama boneka, terus gak tau deh itu orang-orang bisa ngatain gue sampe segitunya darimana." jawab Lisa dengan malas
"Lah ko bisa?" tanya Tasya
"Kan gue bilang gak tau, Tasya." jawab Lisa
"Engga, ko bisa Putra tau alamat lu?" tanya Tasya lagi
"Tasya, sekarang jaman canggih oke? Jadi bisa aja lah, siapa tau Putra nanya ke orang atau apalah." jawab Karin
"Eh iya juga si." ucap Tasya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Terus sekarang lu mau gimana Lis?" tanya Karin
"Gak tau, gue pusing, capek, gak bisa mikir apa apa." jawab Lisa
"Lis, lu suka ya sama Putra?" tanya Tasya
"Gue gak mau jawab, ini lagi ngerasa sakit gue." ucap Lisa sambil menundukkan kepala ke meja
"Sabar ya Lis." ucap Tasya sambil mengeluh kepala Lisa
"Hmmm." jawab Lisa

Tak lama Putra pun datang.

"Lisa." panggil Putra
"Pergi lu sana, Lisa lagi gak mau ketemu sama lu." ucap Karin
"Gue mau ngomong bentar sama Lisa, Rin." ucap Putra
"Engga boleh, Lisa lagi gak mau ngomong, udah sono pergi." ucap Tasya sambil mengusir Putra
"Bentar doang, serius gue." ucap Putra
"Jangan sekarang, gue lagi gak pengen ngeliat lu." ucap Lisa masih tetap menundukkan kepala ke meja
"Tuh dengerkan." ucap Karin dan Tasya berbarengan
"Yaudah kalo gitu." ucap Putra dan berlalu pergi

~~

3 Bulan Kemudian

Lisa sedang asik duduk sambil memandangi taman yang terletak di dekat komplek perumahannya sendiri. Tiba-tiba Putra datang dan duduk di sebelah Lisa.

"Gue boleh kan duduk disini?" tanya Putra
"Boleh." jawab Lisa dengan lembut
"Lisa." panggil Putra
"Iya." jawab Lisa
"Gue cinta sama lu." ucap Putra sambil memandang Lisa
"Hmmm." ucap Lisa bingung
"Kalo gue putusin pacar gue, lu mau gak jadian sama gue?" tanya Putra
"Gue... belum bisa jawab sekarang Put." jawab Lisa
"Gak harus sekarang ko." ucap Putra
"Terima kasih." ucap Lisa dan pergi meninggalkan Putra sendiri
"Salah gak si gue cinta sama lu Lis?" gumam Putra dan berlalu pergi meninggalkan taman itu

"Aku juga cinta sama kamu kok Put, tapi ini salah." gumam Lisa yang berdiri di balik pohon
~~
Nada

Lu jadi cewek bisa gak si gak usah kegatelan? Putra tu udah punya cewek

Jauhin Putra, gue udah bilang berapa kali si sama lu? Gak punya ot*ak ya lu

Lu harusnya ngerti gimana perasaan gue karena kita sama sama cewek, jangan nusuk dari belakang dong

Lisa

Maaf tapi gue gak bisa nyalahin perasaan gue sendiri, gue udah coba buat nahan perasaan gue buat gak ngebales perasaan Putra tapi gue gak bisa, gue gak pernah maksa perasaan gue buat ngebales karena gue juga cewek yang bisa luluh

Nada

Ya harusnya lu berusaha lebih biar gak jatuh ke Putra

Bilang aja lu emang gak mau jauhin Putra, gak usah ngelak lu jadi orang

Gak punya hati lu

Seperti itulah pesan yang selalu dikirimkan Nada kekasih Putra kepada Lisa.

"Andai lu tau gimana susahnya gue buat nahan perasaan gue sampai saat ini, sayangnya lu gak tau dan gak pernah mau tau."

To be continued

Dimohon bagi pembaca untuk tidak mengcopas cerita tanpa seizin penulis.
Terima kasih.


Wassalammu'allaikum...