Hari ini diriku balik lagi dengan cerita yang masih bersambung hehehe...
Sudah 2 minggu dari terakhir saya posting cerita sebelumnya, lama juga ternyata ya. Maaf sebelumnya karena terlalu lama posting cerita karena diriku suka lupa kalo mau ngelanjut cerita, padahal mah kerjaan gak banyak banget dirumah.
Oke langsung aja kalo gitu lanjut ke cerita.
Cekidot....
Tentang Cinta Yang Salah (Tamat)
Berbulan-bulan berlalu perasaan Lisa terhadap Putra semakin bertambah besar dan semakin sering pula Lisa mendapatkan pesan ancaman dari Nada kekasih Putra. Tak pernah sekalipun Lisa mempedulikan ancaman tersebut. Bahkan sekarang, banyak orang yang mengenal siapa Lisa selalu bergosip tentang Lisa yang telah menjadi seorang perusak hubungan orang dan lagi-lagi Lisa tak pernah mempedulikannya sama sekali.
Sekarang Lisa menjadi seorang yang pendiam karena sering mendapat ancaman dan selalu mendengar omongan yang tak mengenakan. Bahkan sahabat-sahabat Lisa pun bingung harus berbuat apa agar Lisa bisa seceria dulu.
Hari ini Lisa mendengar kabar tentang Putra yang telah memutuskan hubungannya dengan sang kekasih. Mendengar kabar itu Lisa merasakan panas di hati karena banyak mendengar omongan orang yang membuat telinganya panas.
"Bisa gak sih gue menghilang aja gitu, biar gak denger omongan yang gak ngebakin." gumam Lisa yang tengah duduk di bangku taman kampusnya.
Seminggu Kemudian
20.00 WIB
Putra dengan keberaniannya mengajak Lisa untuk bertemu di taman komplek perumahan Lisa. Tujuannya mengajak Lisa bertemu karena Putra ingin menyatakan perasaannya pada Lisa. Hampir setengah jam Putra menunggu Lisa namun yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Tak lama Lisa pun datang dengan pakaian seadanya dan sendal jepit yang menghiasi kakinya, walaupun begitu menurut Putra Lisa tetap cantik.
"Ada apa?" tanya Lisa tanpa basa basi.
"Eh itu... aku mau ngomong sesuatu." ucap Putra yang agak gugup.
"Langsung ngomong aja kalo gitu Put." ucap Lisa yang terus menatap Putra heran
"Lisa, kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Putra sambil berlutut dengan menyerahkan setangkai bunga mawar dan juga sebuah coklat.
"Kalo kamu juga punya rasa yang sama, kamu ambil bunga ini tapi kalo engga kamu bisa ambil coklat ini." ucap Putra dengan pandangan berharap pada Lisa.
"Aku gak bisa Put, kamu baru aja putus sama Nada, aku gak bisa terima." jawab Lisa
"Aku cinta sama kamu gak ada yang lain, asal kamu tau aku gak pernah ngerasain perasaan seperti sekarang sama Nada, gak tau kenapa tapi aku gak mau kehilangan kamu dan aku gak ngerasain itu ke Nada, jadi aku harap kamu bisa jawab sesuai dengan hati kamu." jelas Putra
"Oke, bisa gak kamu tutup mata dulu?" tanya Lisa meminta izin Putra untuk menutup matanya.
"Baiklah." ucap Putra sambil menutup mata.
Tak lama Lisa dilanda kebingungan, ia bingung harus menjawab apa. Jika boleh jujur Lisa pun juga memiliki perasaan yang sama terhadap Putra tapi ia tidak ingin orang-orang menambahkan julukan untuk dirinya.
Tak lama Lisa pun mengambil bunga dan coklat secara bersamaan, seketika itu Putra menatap heran ke arah Lisa.
"Aku terima kamu tapi sayang kan kalo coklat ya gak aku ambil." ucap Lisa dengan cengirannya.
"Terima kasih." ucap Putra saking senangnya tak sengaja memeluk dan mencium kening Lisa.
5 tahun kemudian
"Aku udah ngomong sama Mama Papa, bulan depan aku berencana buat nikahin kamu." ucap Putra.
"Apa gak kecepetan kalo bulan depan?" tanya Lisa.
"Engga ko, aku gak mau lama-lama ngegantung kamu dengan status pacar, aku takut kamu diambil orang." jawab Putra dengan wajah serius.
"Kapan ketemu sama Ayah Bunda buat ngomongin?" tanya Lisa lagi.
"Lusa." jawab Putra.
Setelah 5 tahun bersama Putra dan Lisa memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Selama 5 tahun itu juga hubungan yang dijalan Lisa dan Putra tak selalu berjalan mulus seperti cerita kebanyakan.
~~~
Ya itulah kisahku dengan calon suamiku mungkin sampai sekarang julukan-julukan itu masih melekat di diriku tapi Putra tak pernah sekalipun membiarkanku untuk terus memikirkan ya.
"Dia bilang yang menjalani hidup ini adalah diriku cukup dengarkan saja apa yang orang katakan untukmu jangan pernah ambil hati, mereka gak akan pernah tau sesakit apa kata yang mereka ucapkan untuk seseorang yang tidak salah."
Tamat
Oke mungkin segitu aja yang bisa aku lanjutin.
Wasalamu'allaikum.....